Minggu, 31 Mei 2015

Agustinus Adisucipto



AGUSTINUS ADISUCIPTO

Agustinus Adisoetjipto, Marsekal Muda Anumerta (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 3 Juli 1916 – meninggal di Bantul, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 31 tahun) adalah seorang pahlawan nasional dan seorang komodor udara Indonesia. Ia adalah seorang penganut agama Katolik. Adisoetjipto mengenyam pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati, Subang. Pada tanggal 15 November 1945, Adisoetjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti namanya menjadi Bandara Adisutjipto, untuk mengenang jasanya sebagai pahlawan nasional.
Pada saat Agresi Militer Belanda I, Adisujipto dan Abdulrahman Saleh diperintahkan terbang ke India. Adisucipto dan rekan-rekannya ditugasi pemerintah RI untuk mencari bantuan obat obatan menggunakan Dakota VT-CLA. Penerbangan dilakukan secara terbuka karena telah mendapat persetujuan dari Belanda dan lnggris.  Penerobosan blokade udara Belanda menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan. Namun dalam perjalanan pulang membawa bantuan obat-obatan dari Malaya, pesawat Dakota VT-CLA ditumpanginya jatuh ditembak oleh dua pesawat P-40 Kittyhawk Belanda di Dusun Ngoto pada tanggal 29 Juli 1947 Pesawat jatuh dan menewaskan Cipto dan tujuh rekannya. Hanya satu yang berhasil selamat. Belanda sepertinya hendak membalas serangan udara para kadet. Ia dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada tanggal 14 Juli 2000 dipindahkan ke Monumen Perjuangan di Ngoto, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Keteladanan yang dapat dipetik dari Agustinus Adisucipto adalah keberanian dan kepatuhannya ketika mendapat perintah ataupun tugas dari pemerintah RI untuk mencari bantuan dari negara lain walaupun dengan resiko yang besar. Beliau menjalankan kewajibannya sebagai pejuang negara dengan baik meskipun harus mengorbankan nyawanya. Hal ini dapat kita terapkan di kehidupan kita, bahwa kita seharusnya menjalankan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya meskipun harus menanggung resiko yang besar.

Observasi di Candi Prambanan



A.    Observasi Candi Prambanan
1.      Letak, luas dan batas Candi Prambanan
Candi Prambanan terletak di perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi jawa Tengah kurang lebih  17 km ke arah timur dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 53 km sebelah barat Solo. Luas candi prambanan adalah 80ha.
2.      Asal-usul kata candi dan kegunaan candi
Istilah "Candi" diduga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai dewi kematian. Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan raja.
Kegunaan candi sebagai tempat sembahyang.
3.      Dinasti dan waktu pembangunan
Candi prambanan dibangun pada masa dinasti Sanjaya  abad ke 9. Peresmiannya dilakukan oleh Rakai Pikatan pada tahun 856 M.
4.      Tujuan pembagunan candi Prambanan
Tujuan dibangunannya Candi Prambanan  adalah untuk dipersembahkan kepada Dewa Siwa dan pada saat itu dinamakan Siwagraha atau rumah untuk Siwa.
5.      Cara pembangunan candi
Candi Prambanan dibangun dengan bahan batu andesit. Cara menyusun batu-batu tersebut dengan system lock atau system penguncian.
6.      Prasasti Siwagraha
Prasasti ini berisi tentang cerita dimana candi dibangun sebagai tempat untuk beribadah.
7.      Legenda Roro Jonggrang
Legenda ini mengisahkan seorang pemuda bernama Bandung Bandawasa yang ingin menikahi seorang wanita bernama Roro Jonggrang, putri Prabu Boko. Sang putrid berusaha menolak secara halus dengan mengajukan permintaan agar dibangunkan 1000 candi hanya dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupi lalu mengerahkan pasukan jin untuk membantunya. Menjelang pagi putri mengetahui bahwa Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan pekerjaannya, Roro Jonggrang membangunkan para wanita untuk memukul lesung secara beramai-ramai serta membakar jerami sehingga mengesankan seolah-olah fajar telah menyingsing. Hal ini membuat para jin ketakutan dan segera pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Mengetahui tipu muslihat Roro Jonggrang, Bandung menjadi marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi Arca batu untuk melengkapi arca yang belum dibuat oleh para jin. Akhirnya Roro Jonggrang menjadi sebuah arca wanita yang sering disebut Arca Roro Jonggrang. Namun, sebenarnya arca tersebut adalah arca Durga Mahisasuramardhini, istri Dewa Siwa yang berada di dalam bilik bagian utara Candi Siwa. Karna legenda itulah maka Candi Prambanan termasyur pula dengan nama Candi Roro Jonggrang.
8.      Bentuk bangunan candi (dasar tubuh dan kepala candi)
Dasar atau kaki candi menggambarkan dunia bawah tempat manusia yang masih diliputi hawa nafsu, tubuh candi menggambarkan dunia tengah tempat manusia yang telah meninggalkan keduniawian dan atap melukiskan dunia atas atau tempat para dewa
9.      Maksud dan isi candi utama
·           Candi Siwa
Dinamakan Candi Siwa karena di dalamnya terdapat arca Siwa Mahadewa yang merupakan arca terbesar. Terdapat 4 ruangan yang menghadap ke empat arah mata angin dan mengelilingi empat ruangan terbesar yang ada ditengah-tengah. Kamar terdepan kosong sedangkan ketiga kamar lainnya masing-masing berisi arca-arca Siwa Mahaguru, Ganesha dan Durga
·           Candi Brahma
Dinamakan Candi Brahma karena di dalamnya terdapat Candi Brahma berkepala empat dan berlengan empat. Salah satu tangannya memegang tasbih yang satunya memegang kamandalu tempat air. Keempat wajahnya menggambarkan empat kitab suci weda keempatnya menghadap empat arah mata angin. Sebagai pencipta ia membawa air karena seluruh alam mengeluarkan air dan tasbih menggambarkan waktu.
·           Candi Wisnu
 Dinamakan candi Wisnu karena di dalamnya terdapat arca Wisnu, bertangan empat yang memegang Gada, Cakra, Tiram.
10.  Candi pendamping ( Nandi, Angsa dan Garuda )
·         Didalam Candi Nandi terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merdeka dengan panjang 2 meter. Disudut belakangnya terdapat arca dewa candra. Candra bermata 3 berdiri diatas kereta yang ditarik 10 ekor kuda. Luas dasarnya 15 meter persegidan tingginya 25 meter, candi ini sudah runtuh.
·         Candi angsa mempunyai 1 ruangan yang tidak berisi apapun. Luas dasarnya 13 meter persegi dan tingginya 25 meter. Ruangan ini hanya dipakai untuk kandang angsa, hewan yang biasa dikendarai brahma.
·         Candi garuda bentuk ukuran serta hiasan sama dengan candi angsa. Didalamnya terdapat arca kecil yang berwujud seekor naga, garuda adalah kendaraan wisnu.
11.  2 Candi Apit, 4 Candi Kelir, 4 Candi Sudut
·         Candi Apit luas dasarnya 6 meter lebih dengan tinggi 16 meter. Ruangannya kosong. Mungkin candi inidi pergunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk. Karena keindahanya ia digunakan untuk menanamkan estetika dalam kompleks percandian prambanan.
·         Candi Kelir luas dasarnya 1,55 meter persegi dengan tinggi 4,10 meter. Candi ini tidak mempunyai tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
·         Candi Sudut , ukuran candi-candi ini sama dengan Candi Kelir.
12.  Candi Perwara di pelataran Prambanan
Terdapat 224 Candi Perwara yang tingginya sekitar 14 meter dan tersusun dalam 4 deret meskipun pada saat ini sudah banyak yang hilang dan hanya tersisa 117 buah. Sebagian besar Candi Perwara masih berupa runtuhan. Seluruh candi di halaman ini menghadap ke 4 arah mata angin dengan posisi membelakangi halaman.
13.  Relief candi (kisah Ramayana, pohon kalpataru)
Relief Ramayana : relief-relief yang tepahat pada dinding-dinding langkan ketiga candi utama di halaman satu menyajikan cerita-cerita dalam agama Hindu yang mengandung nilai-nilai etis dan heroik berupa keberanian, tragedi, kesengsaraan dan juga percintaan. Relief Ramayana terdapat pada pagar langkan Candi Siwa dan Candi Brahma.
Pohon kalpataru : candi-candi dihalaman satu sangat kaya akan ragam hias. Hiasan yang paling kas berupa relief seekor singa yang diapit oleh dua kalpataru atau pohon kehidupan dengan dua mahluk kahyangan yang disebut kinara kinari dikanan dan dikiri bawah masing-masing pohon tersebut.

14.   Proses penemuan dan pemugaran candi setelah tertimbun tanah pada zaman penjajahan Belanda.
Usaha pemugaran yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban sehingga pekerjaan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia . pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Roro Jongrang secara resmi dinyatakan selesai oleh presiden Soekarno. Sampai sekarang pekerjaan pemugaran dilanjutkan yaitu pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu, Candi Brahama dipugar mulai tahun 1977 dan selesai diresmikan pada tanggal 23 Maret 1987, sedangkan Candi Wisnu dipugar pada tahun 1982 dan selesai diresmikan oleh presiden Soeharto pada tanggal 27 April 1991.
15.  Dampak gempa bumi Bantul 27 mei 2006 terhadap bangunan candi
Gempa tersebut mengakibatkan runtuhnya beberapa candi yang berada di kawasan Candi Prambanan hanya dalam waktu 55 detik.
16.  Upacara-upacara ritual di Candi Prambanan
Sebelum hari Raya Nyepi umat Hindu Dharma Indonesia melakukan upacara keagamaan, antara lain upacara Melasti dan upacara Tawur Agung Kesanga. Upacara Melasti biasanya dilaksanakan dua hari sebelum hari Raya Nyepi sedangkan upacara Tawur Agung Kesanga dilakukan satu hari sebelum hari Raya Nyepi. Uapacara Tawur Agung Kesanga adalah upacara keagamaan umat Hindu yang bertujuan mensucikan diri sebelum melakukan ritual Nyepi. Saat puncak Nyepi semua umat Hindu melakukan Catur Brata penyepian yaitu amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan.
17.  Pertunjukkan Sendratari Ramayana
Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukkan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog, diangkat dari cerita Ramayana dan dipertunjukkan di dekat Candi Prambanan. Pemilihan bentuk sendratari sebagai penutur cerita pahlawan atau biasa disebut Wiracarita Ramayana. Cerita Ramayana adalah perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya yang bernama Shinta yang diculik oleh Raja Negara Ngalengka yaitu Rahwana.



18.  Pengelolaan dan Perawatan Candi Prambanan
Pengelolaan dan Perawatan Candi Prambanan dilakukan oleh pemerintah Daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Contoh bentuk perawatan : pembersihan candi dari abu vulkanik, pembersihan dari rumput dan lumut.

B.     Wawancara Pengunjung
1.      Nama  : Erna
Asal    : Klaten
·         Maksud kunjungan         : praktik Bahasa Inggris
·         Hal-hal yang menarik dari Candi Prambanan     : bentuk candi, orang-orangnya ramah
·         Saran terhadap pengelolaan candi Prambanan   : menambah tanaman di sekitar candi, candi yang rusak dibenahi dan dipugar
2.      Nama  : Nita
Asal    : Solo
·         Maksud kunjungan: berlibur, berwisata
·         Hal-hal yang menarik dari Candi Prambanan: peninggalan sejarah bangsa Indonesia, termasuk dalam warisan budaya dunia.
·         Saran terhadap pengelolaan candi Prambanan: dipercepat pemugaran dan perbaikan candi agar keseluruhan candi dapat dinikmati pengunjung.

C.    Observasi Museum Candi Prambanan
·         Bentuk bangunan museum : seperti arsitektur bangunan jawa ,berbentuk bangunan joglo.
·         Koleksi museum :
Arca lembu Nandi, resi Agastya, Siwa, Wisnu, Garuda, dan arca Durga Mahisasuramardini, termasuk pula batu Lingga Siwa, sebagai lambang kesuburan.
Replika harta karun yang ditemukan di Wonoboyo, yang menemukan adalah petani. Ada beberapa benda yang ditemukan, antara lain gayung, mangkuk berukir Ramayana, kendi dompet,tas,uang dan perhiasan emas.

contoh soal benar salah materi ipa kelasVI

1. B/S Tumbuhan kaktus hidup di tempat yang kering.
2. B/S Kaktus memiliki daun yang lebar.
3. B/S Kantung semar adalah tumbuhan yang memakan daun.
4. B/S Tumbuhan teratai hidup di tempat yang kering.
5. B/S Akar tanaman teratai berada di dasar air untuk menahan teratai dari hempasan arus air.
6. B/S Teratai memiliki batang yang berongga.
7. B/S Kantung semar hidup di dataran tinggi

refleksi setelah melakukan kunjungan ke panti jompo



REFLEKSI
Nama                          : Widi Astuti
NIM                            : 131134208
Kelompok                  : 5C
Tempat                       : Panti Werdha Santa Monika, Boro Kulon Progo
Hari, Tanggal            : Minggu, 16 November 2014
            Boro, 16 November 2014 yang lalu saya melakukan kegiatan CSL yang saya laksanakan di salah satu panti lansia di Boro Kulon Progo. Awalnya saya itu malu dan lumayan grogi harus bertemu dengan simbah-simbah yang ada di panti tersebut. Kebetulan di panti ini keseluruhan penghuninya adalah wanita. Akan tetapi setelah saya mulai berinteraksi dengan beberapa orang disana saya menjadi lebih nyaman. Kegiatan awal kami disana adalah melakukan perkenalan dan selanjutnya kami mengajak simbah-simbah yang tinggal disana untuk senam sederhana bersama-sama. Saya dan beberapa teman membaur dengan simbah-simbah disana dan senam bersama. Salah satu simbah yang senam bersama saya terlihat malu-malu ketika melakukan senam. Di sela-sela senam yang kami lakukan saya masih ingat betul bahwa simbah yang senam bersama saya itu mengatakan bahwa kegiatan seperti ini walaupun ia malu tapi mampu membuat hati beliau senang. Beliau tersenyum dengan lebarnya dan memperlihatkan mulutnya yang sudah ompong. Saya tertawa melihatnya, di dalam hati saya bersyukur apabila simbah ini bisa senang dengan kehadiran kami. Salah satu yang kemudian membuat saya semakin bersemangat untuk melakukan kegiatan CSL ini. Dengan melihat kebahagiaan mereka, tawa mereka, itu adalah kepuasan tersendiri bagi saya. Artinya simbah-simbah yang ada disana dapat menerima dengan baik niat baik kami untuk sekedar berbagi cerita dengan kami.
            Setelah senam bersama usai, kami melanjutkan kegiatan dengan sharing bersama simbah-simbah dan juga teman-teman yang melakukan CSL disana. Beberapa dari kami mulai bercerita pengalaman pribadi kami masing-masing untuk memancing simbah-simbah disana untuk bercerita. Ketika kami telah selesai menceritakan pengalaman pribadi kami, kemudian beberapa simbah disana juga menceritakan pengalaman mereka sewaktu masih muda. Ada yang menceritakan pengalamannya saat masih muda dan belum tinggal di panti, dan ada juga simbah yang menceritakan riwayat hidupnya dari mulai beliau masih muda hingga merantau di Jakarta dan kemudian menikah hingga suaminya meninggal dan kemudian beliau mengikut salah satu Suster dan akhirnya tinggal di panti tersebut. Yang saya ingat dari simbah ini adalah beliau memberikan nasihat yang sangat luar biasa. Beliau mengatakan bahwa sebagai generasi muda yang hidupnya serba mudah tidak seperti masa muda beliau seharusnya kita memiliki semangat yang tinggi. Kita harus terus berjuang demi cita-cita yang ingin kita capai dengan memanfaatkan kemudahan yang ada saat ini dengan sebaik-baiknya.
Salesai sharing kemudian waktunya bagi simbah-simbah mendapatkan snack, ketika itu saya membantu salah satu simbah yang sudah tidak bisa berjalan dan beliau hanya duduk di atas kursi roda. Saya membantu membuka bungkus roti dan kemudian menyuapi simbah itu. Awalnya saya menyuapi simbah seperti saya menyuapi orang lain, memotongkan rotinya dengan ukuran yang lumayan besar. Tetapi simbahnya terlihat kesulitan, kemudian salah satu teman saya memberitahu bahwa menyuapinya sedikt-sedikit saja. Saya baru sadar bahwa simbah itu ternyata sudah ompong, pantas saja tidak bisa seperti orang-orang pada umumnya yang mampu melahap roti dengan mudahnya. Dari sini saya mulai belajar bagaimana menyuapi seorang yang sudah sepuh dengan baik. Di sela-sela saya menyuapi simbah itu, beliau selalu menatap saya dan tersenyum. Agak takut dan gerogi sebenarnya ketika beliau menatap saya seperti itu. Akan tetapi dari tatapannya itu saya seperti menangkap suatu rasa bahagia dari beliau. Sepertinya beliau senang diperhatikan seperti ini, disuapi makan dengan rasa perhatian yang besar. Saya sedikit terharu dengan kejadian seperti ini, tapi saya berusaha tetap tersenyum, saya tidak mau meneteskan air mata di depan orang yang tengah bahagia dengan apa yang saya lakukan ini. Tetapi yang menjadi halangan adalah ketika simbah ini mengatakan sesuatu, saya tidak mampu menangkap apa yang beliau katakan. Saya tidak mengerti apa yang beliau ingin sampaikan. Saya hanya tersenyum dan menjawab seadanya walaupun mungkin tidak nyambung dengan pertanyaan yang dilontarkan simbah itu.
Setelah itu saya dan salah satu teman memanfaatkan waktu luang setelah pemberian snack dengan berbincang-bincang bersama simbah-simbah yang lain. Saya mengobrol dengan simbah yang usianya saya perkirakan menginjak usia 70 tahun. Beliau ini tinggal tidak jauh dari panti. Dulu beliau tinggal bersama saudara karena beliau tidak menikah dan orang tua serta kakak-kakak beliau sudah meninggal. Akan tetapi ketika saudara beliau sudah meniggal, baliau memutuskan untuk tinggal di panti karena merasa tidak enak dengan anak-anak dari saudara beliau, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk lebih baik tinggal di panti Santa Monika tersebut. Hal yang lucu dan selalu membuat saya tertawa ketika mengingatnya adalah, beliau lebih dari dua kali menanyakan kota asal saya, padahal rentang waktu mengobrol kami tidak lebih dari 15 menit. Seperti anak kecil yang masih polos, beliau mengulang pertanyaan yang sama beberapa kali. Kami juga sempat berbincang-bincang mengenai kegiatan mereka sewaktu di panti. Ternyata simbah-simbah yang masih kuat berjalan dan memiliki fisik yang lebih kuat dibanding yang lainnya itu masih mencuci bajunya sendiri. Hal yang menurut saya luar biasa, dengan usia dan fisik yang tak lagi muda namun mereka masih mandiri melakukan itu.
Banyak hal yang mampu saya petik dari kegiatan ini, saya harusnya lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan apapun di dalam kehidupan saya. Simbah-simbah yang sudah tua saja masih semangat menjalani hidup, apalagi kita yang msaih jauh lebih muda dibandingkan mereka. Saya juga belajar lebih menghargai orangtua yang sudah membesarkan dan merawat saya hingga saat ini. Saya harus lebih menyayangi mereka, menghormati dan terus menjaga mereka hingga mereka beranjak tua dan tidak mampu lagi melakukan kegiatan sehari-hari mereka seperti simbah-simbah yang ada di panti. Dan kelak saya yang harus menjaga dan merawat orangtua saya sama seperti mereka menjaga dan merawat saya hingga saya mampu menjalani hidup dan menikmati hidup deperti sekarang ini.