Jumat, 29 Mei 2015

Permainan Tradisional Sebagai Media Pembelajaran


KUCINGAN
Filosofi Permainan Kucingan
Istilah kucingan berasal dari kata kucing mendapat akhiran ‘an’ yang berarti berbuat seperti atau menirukan binatang kucing. Kucingan adalah permainan dimana di dalamnya terdapat unsur saling mengadu ketangkasan antara seorang anak yang berperan sebagai kucing dengan beberapa anak yang berperan sebagai tikus.

 Cara Bermain
  1. Menentukan pemeran kucing dan tikus, dengan cara undian atau hompimpa.
  1. Permainan ini dilakukan dengan membentuk lingkaran dan membentangkan tangannya.
  1. Pemeran kucing sebagai pengejar, dengan menggunakan siasat dan keterampilan yang dimiliki anak yang berperan sebagai kucing harus berusaha mengejar dan menangkap anak yang berperan sebagai tikus, begitu juga anak yang berperan sebagai tikus dengan akal dan kemampuannya berusaha lari menghindar dari kejaran si kucing.
  1. Permainan ini dapat dilakukan antara 10 sampai 20 orang bahkan lebih tergantung pada keadaan anak dan tempat permainan ini dilakukan.
5.    Pemeran tikus berkumpul di dalam lingkaran yang dibuat anak-anak yang lain, kemudian dan diberi kalung kertas yang berisi angka-angka.
6.    Pemeran kucing berada di luar lingkaran dan mengambil soal yang tidak diketahui oleh pemeran tikus.
      
7.    Lalu pemeran kucing mengejar salah satu pemeran tikus sesuai dengan jawaban dari soal yang di dapat.
8.    Apabila pemeran kucing dapat menangkap pemeran tikus, maka pemeran tikus harus menggantikan posisi anak yang berperan sebagai kucing, dan begitu seterusnya.
               

  Nilai-Nilai Yang Di Dapat Dari Permainan Kucingan

1.    Anak dapat belajar berhitung penjumlahan dan pengurangan.
2.    Anak dapat belajar bekerjasama.
3.    Anak dapat menumbuhkan sikap sportif.
4.    Anak dapat melakukan olahraga sederhana dengan berlari.
5.    Anak dapat belajar untuk mengasah kreatifitasnya dengan menyusun berbagai strategi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar