contoh resensi buku

TimNas U-19, Semangat Perjuangan Indonesia

Judul              : Gawang Merah Putih
Penulis            : F.X. Rudy Gunawan
Penerbit          : PT Bentang Pustaka

Cetakan          : Pertama
Tahun             : 2014
 Tebal                         : iv + 196 hlm, 20,5 cm

Harga                         : Rp 39.000,00

Peresensi        : Widi Astuti

Timnas U-19 saat ini tengah dalam masa jaya, dielu-elukan seluruh bangsa, dibanggakan atas nama Garuda Jaya. Menjadi sosok-sosok pahlawan baru di bidang olahraga. Tim yang berisi putra terbaik tanah air yang di asah di bawah naungan pelatih terbaik Indonesia saat ini, Indra Sjafri. Disadari atau tidak atmosfer positif dari Timnas U-19 ini sudah melanda seluruh negeri. Muda ataupun tua tak jadi masalah, semuanya mendukung atas nama Bangsa Indonesia. Beberapa waktu lalu Timnas U-19 mengadakan pemusatan latihan di Yogyakarta, tepatnya di UNY. Sangat terlihat bagaimana antusias masyarakat yang begitu mengidolakan pahlawan baru Indonesia ini. Mereka berbondong-bondong datang ke lapangan sepakbola UNY hanya untuk melihat dan berharap bisa sekedar berfoto bersama idola mereka.

Kebetulan di dalam buku ini diceritakan kisah-kisah dibalik tour nusantara Timnas U-19 saat pemusatan latihan di Yogyakarta. Penulis membuka cerita dalam buku ini dengan menuliskan latar belakang beberapa pemain, dari mulai awal mereka mengenal sepak bola hingga sampai mereka dapat terpilih menjadi anggota timnas Indonesia. Novel ini bertajuk novel reportase yang diselingi beberapa percakapan fiksi atas imajinasi penulis. Ketika kita membaca novel ini, kita akan terasa seperti berada di tempat dan waktu kejadian-kejadian yang melibatkan Timnas U-19 terjadi. Kata-kata yang digunakan penulis memang seperti kata-kata yang kita gunakan sehari-hari, sehingga mempermudah kita untuk mencerna setiap maksud penulis. Karena novel ini adalah novel reportase, jadi tidak mengherankan apabila cerita-cerita yang ditulis penulis berisi kegiatan-kegiatan pemain saat berada di Yogyakarta. Mulai dari kegiatan rutin saat latihan ataupun saat pertandingan berlangsung. Setiap kegiatan di ulas begitu dalam dan menarik. Dari mulai bagaimana kegiatan-kegiatan itu berlangsung sampai persoalan-persoalan yang muncul di balik kegiatan Timnas U-19. Pembaca seperti diajak untuk berimajinasi masuk ke dalam cerita.

Novel ini tidak melulu menceritakan kegiatan-kegiatan pemain yang pasti akan membosankan apabila isinya hanya membahas kegiatan pemain. Oleh karena itu penulis sedikit menyisipkan dialog-dialog dan alur fiktif di dalam novel ini. Memang tokoh fiktif dan alur yang sengaja dibuat untuk melebur tokoh fiktif dengan tokoh utamanya ini membuat novel ini semakin hidup, seperti membawa kita berimajinasi masuk ke dalam cerita. Sayangnya, terkadang dialog-dialog yang dibuat terdengar aneh dengan isinya yang mengandung unsur-unsur percintaan antara pemain dengan kekasihnya. Meskipun demikian, keseluruhan isi novel ini begitu menarik sehingga novel ini patut di baca terutama untuk penggemar Timnas U-19.